Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Tepat Belanja di Supermarket?

Kompas.com - 07/09/2011, 15:53 WIB

KOMPAS.com - Belanja bulanan saat ini sudah menjadi sarana rekreasi sendiri bagi keluarga.  Banyak perempuan yang membawa serta anak-anak mereka, dan menghabiskan waktu cukup lama untuk browsing rak-rak di supermarket. Padahal, cara ini seperti kurang ramah waktu dan dompet. Anak-anak akan banyak merengek meminta ini-itu, dan akhirnya Anda berbelanja lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Yang juga sering terjadi adalah, Anda harus berada dalam antrian yang cukup panjang, barang yang Anda cari sudah habis, atau hanya tersisa yang kondisinya sudah layu. Sangat mengecewakan, bukan? Oleh karena itu, sebaiknya Anda mencari waktu terbaik untuk berbelanja di supermarket, seperti saran Stew Leonard Jr, CEO jaringan supermarket Stew's, berikut ini.

Untuk mendapatkan bahan makanan yang paling segar, tanyakan kepada store manager mengenai jadwal pengirimannya. "Secara umum, cara terbaik untuk memastikannya adalah bertanya pada orang yang (bertanggungjawab) di area Anda bleanja. Misalnya, kapan ikan dikirimkan? Daging? Ayam? Kapan rotinya dipanggang? Kapan bahan makanan lain datang?" demikian saran Leonard.

Cara lain untuk menentukan kesegeran makanan yang dipanggang atau makanan yang sudah diolah adalah bertanya apakah makanan tersebut langsung dibuat di tempat. Toko-toko lain mungkin mengambilnya dari tempat lain, lalu mengirimkan produk tersebut ke toko.

Untuk mendapatkan produk paling murah, cermati jadwal promosinya. Supermarket atau hipermarket saat ini biasanya memiliki katalog untuk produk-produk dengan harga promosi. Rajin-rajinlah mengecek harga di katalog promosi mereka. Anda bisa menemukan katalog ini di situs, di iklan mereka di koran, atau mendatangi langsung supermarket tersebut. Anda memang harus cepat, karena beberapa produk memang cepat sekali laku.

"Ketika pelanggan melihat bahan makanan seperti lobster sedang didiskon, mereka akan langsung memburunya di toko," ujar Leonard.

Hindari hari Sabtu. Orang kantoran jarang menyempatkan diri untuk belanja bulanan pada hari kerja, karena itu Sabtu atau Minggu menjadi satu-satunya pilihan mereka untuk berbelanja. Yang akan terjadi, Anda akan berebut barang dengan pengunjung lain, dan kehabisan barang. "Paling baik, berbelanja lebih awal setiap minggu dan di luar jam-jam sibuk, seperti pagi-pagi sekali, atau malam sekali," saran Leonard. Lagipula, berbelanja pada hari Sabtu atau Minggu hanya membuat Anda menghadapi antrian yang cukup panjang.

Bila terpaksa berbelanja hari Sabtu, setidaknya produk-produk yang disediakan masih segar. Selain itu, persediaannya masih cukup lengkap. Pada akhir pekan, supermarket biasanya mengirimkan persediaan produk-produk baru. Hanya saja, kembali Anda harus berstrategi dengan waktu untuk berbelanja: jangan datang pada jam-jam ketika toko sudah ramai.

Baca juga: Trik Agar Si Kecil Tak Rewel di Supermarket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    Whats New
    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Whats New
    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Whats New
    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Whats New
    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Whats New
    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Whats New
    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Whats New
    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    Whats New
    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Whats New
    BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    Whats New
    BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

    BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

    Whats New
    Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

    Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

    Whats New
    Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

    Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

    Earn Smart
    Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

    Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com